Rabu, 23 Oktober 2013

Just For You ♥

Tittle : Just For You
Genre : Love Teenlit
Author : Arisa Kanagaki (Risa)
Backsong: Just For You (Adinda Adi feat Abdul)







------------------------------------------------------
Cinta adalah dimana saat adanya getaran dalam batin. Getaran yang semakin bergejolak namun belum tentu hal itu sama dirasakan oleh seseorang.
Cintaa... Hanya satu yang rasa dan satu sisi yang akan peka..
------------------------------------------------------





Dirimu teman terbaikku..
Yang mengerti yang kumau, yang kusuka dan ku benci..




Pagi ini nampak suasana disebuah SMA terbaik di Indonesia sangat sangat ramai. SMA Cendekia, sekolah yang sangat unggul, mengunggulkan bukan hanya financial dan fasilitas namun juga kebaikan ilmu moralnya, juga siswa-siswinya yang berprestasi.

Tak jauh dari keramaian pagi ini, nampak disebuah ruang musik tepatnya disamping ruang aula sekolah nampak beberapa siswa-siswi yang tengah asyik berlatih untuk memberikan penampilan terbaiknya pada acara Dies Natalies sekolah yang akan terselenggara beberapa hari mendatang.

Musik. Sekolah ini selain mengunggulkan akademik ternyata musik adalah salah satu non-akademik yang membuat nama sekolah ini terkenal. Lewat musik banyak diantara siswa-siswinya yang menjadi terkenal bahkan sampai keluar negeri karna kualitasnya yang lebih daripada artis ibukota kebanyakan.


"3 hari lagi kita Gladi untuk acara DN. Nah, nantinya kita akan jadi opening sekaligus penguasa acara. Menurut instruksi dari Ketua Panitia kemarin kita harus menghafal banyak lagu daerah dan lagu nasional karna DN tahun ini diambil tema Indonesia. Gimana semua, paham? Atau ada pertanyaan atau tambahan?" dengan penuh wibawa seorang gadis cantik berwajah chinese berpostur sedang itu berbicara diatas stage khusus ruang musik. Dia Christy Saura, dia adalah ketua ekskul musik di SMA Cendekia. Siapa saja pasti mengenalnya karna dia terkenal sangat ramah dan easy going kepada semua siswa-siswi. Kali ini Christy tengah memimpin sebuah rapat berkenaan dengan akan diadakannya Dies Natalies sekolahnya.


Setelah beberapa saat hening, nampak dari side belakang ada seseorang yang mengangkat tangannya.

"Usul. Gimana kalau kita aransemen lagu-lagu daerahnya. Em... Gak bermaksud merubah cuma memodif sedikit biar terasa kesan pemudanya gitu, inikan acara remaja seperti kita-kita kalau pakai musik asli kesannya terlalu hikmat. Gimana?" Christy diam sambil sedikit mencatat usulan dari salah satu anggotanya itu.

"Ada usul yang lain?" tanya Christy sambil memandang luas seisi ruang musik.

"Ditambah unsur teatrikal gimana?" usul seorang gadis yang duduk dipojok ruangan.

"No no!! Percuma aja kita aransemen musiknya jadi jiwa remaja kalau akhirnya ada teaternya. Gak!! Gimana ada yang sejalan sama gue?" protes seorang cowok yang sebelumnya berpendapat. Dengan sangat lantang dan tegas dirinya berdiri dari duduknya. Semua anggota ekskul musik bertepuk tangan riuh dan mengangkat jempolnya kearah cowok tadi. Christy hanya diam lalu tersenyum simpul lalu berdiri dari duduknya.


"Oke! Karna semua setuju dengan usul dari Bisma. Mulai saat ini kita mulai bikin rancangan, lagu apa aja yang akan kita aransemen dan..pokoknya kita harus tata se-clear mungkin. Setuju?"

"Setujuuu..."


"Oke. Saya rasa cukup. Rapat kali ini saya akhiri sampai disini. Bila ada usul atau pertanyaan bisa langsung ke saya atau ke Bisma nanti kita rundingkan lagi. Selamat siang!" Christy duduk dan kembali mengemasi berkas-berkas hasil rapatnya. Sementara semua anggotanya bubar untuk melaksanakan tugas masing-masing. Bisma yang tadinya duduk dipaling belakang kini berjalan kearah Christy lalu duduk dihadapan Christy sambil memangku dagunya.

"Sibuk banget ya neng?" tanya Bisma sambil menatap intens mata hazel Christy, sementara Christy masih asyik dengan kegiatannya me-resume hasil rapat kali ini juga menyelesaikan hal-hal yang harus diselesaikan.


"Neng?" ganggu Bisma sambil menoel dagu panjang Christy. Christy lalu mendongak dan mengacungkan kepalan tangan kearah Bisma.

"Ganggu aja gue bogem lo!!" ucap Christy dengan gahar.

"Hiiiii serem. Nakutin atuh eneng mah kalau marah, hehe" canda Bisma lagi. Christy hanya mendengus sekilas lalu kembali fokus dengan aktifitasnya.

Bisma yang merasa dirinya tak dihiraukan Christy lalu menyenderkan badannya dikursi yang didudukinya dan kemudian meraih ponselnya, mengotak-atik dengan ekspresi datar. Ya.. Nampaklah bahwa kedua makhluk ini sedang sibuk dengan kesibukannya masing-masing dan dalam satu ruangan hanya ada mereka berdua.



***

Jam telah berputar dengan cepatnya, secepat itu pula langit menjadi gelap karna matahari kembali ke peraduan.

Sore ini suasana SMA Cendekia masih nampak ramai. Setelah waktu menunjukkan pukul 5 sore barulah terlihat suasana mulai sepi, siswa-siswi barulah pulang meninggalkan sekolah ini.


"Chris!!!"

Christy yang tadinya berjalan menuju gerbang sekolah itu kemudian menoleh saat ada suara yang memanggilnya.

"Bareng gue yuk!" ajaknya sambil membuka kaca helm merah gold miliknya.

"Em.....tapi lo gak bakal nyulik gue kan? Gue anak satu-satunya lho. Satu-satunya, yang paling imut, paling unyu dan paling cantik jadi awas aja kalo lo mau nyulik gue" ucap Christy dengan songongnya -.-

"Astap Christy!! Lo tuh berapa tahun sih kenal gue hh? Kurang lama gitu lo percaya sama gue? 6 tahun Chris..ck" balas cowok tadi dengan kesalnya.

"Haha canda Bis, lo mah gitu aja dibawa ngotot. Haha.." tawa Christy. Sementara Bisma hanya mendengus kesal melihat ulah menggemaskan seorang Christy Saura ini.

"Yaudah udahan deh ngambeknya. Jadi nganterin gue pulang gak nih? Lagi gak ada ongkos nih gue" ucap Christy.

"Ogah ah, lo nya gak asyik!" ketus Bisma.

"Ih kok gitu sih. Gak niat banget bantuin gue. Gak kasian apa sama gue? Masa lo tega ngebiarin cewek seimut dan secantik princess ini jalan dipinggir jalan. Mas alo tega kalo gu..." belum selesai Christy dengan ngocehnya Bisma sudah membekap mulut Christy dengan tangannya.

"Nyerocos mulu. Hush diem. Udah buruan naik, keburu malem tau" ucap Bisma sambil melepaskan tangannya yang membekap mulut Christy.

"Hosh hosh hoshh... Astap Bisma. Lo itu bekap-bekap gak bilang-bilang gue deh, nafas gue abis tau" protes Christy. Bisma tersenyum sambil mengangkat 2 jarinya.

"Yaudah buruan naik" Christy mengangguk lalu naik dimotor Satria Merah milik Bisma. Dengan posisi biasa yang sangat nyaman, Christy melingkarkan tangannya dipinggang Bisma.

"Udah" ucap Christy singkat.

"Ok kita capcusss!!!" Drrrrrrmmmmm!!! Bisma menyalakan mesin motornya dan memacu laju sepeda motornya.


"Ih Bisma kebiasaan..." teriak Christy sambil mempererat dekapannya pada pinggang Bisma sambil menenggelamkan wajahnya dibahu Bisma, sedangkan Bisma malah cekikikan gak jelas.



***
Dirimu satu yang terbaik..
Yang pernah aku miliki..
Saat ini sampai nanti...
***


Hari ini adalah Hari H. Hari dimana acara 7 hari perayaan Dies Natalies, dan hari ini adalah puncaknya. Sepanjang hari, sepanjang acara dilalui siswa-siswi SMA Cendekia dengan penuh sorai bahagia.

Hari ini merupakan puncak Dies Natalies, acara yang sengaja dilakukan ditaman sekolah itu terlihat sangat bagus dengan desain yang menarik juga kreatif acara malam yang bertepatan pada malam minggu akhir bulan Mei itu terkesan sangat hangat meskipun ditengah dinginnya malam.


"Dan acara puncak yang kita tunggu-tunggu adalah pemotongan kue oleh Kepala Sekolah juga pensi persembahan spesial dari ekskul musik. Baik untuk yang pertama, kepada Bapak Alhamid Rusali saya persilahkan naik keatas panggung untuk memotong kuenya" ucap MC yang memandu acara DN SMA Cendekia.

Setelah acara pemotongan kue selesai dan berjalan hikmat, kini saatnya menyaksikan persembahan khusus dari ekskul musik.


"Selamat malam semuaa.. Selamat ulang tahun untuk sekolahku tercinta.. Malam ini saya dan Christy akan memberikan persembahan khusus dari ekstra musik yang sebelumnya tidak ada dalam rancangan. Kali ini kita akan menyanyikan lagu 'Just For You' untuk sekolah ini. Karna semua yang terjadi pada kita 3 tahun ini adalah hanya karna dan untuk SMA ini" ucap Bisma dengan lantang. Christy yang berdiri disampingnya hanya tersenyum. Malam ini Bisma juga Christy nampak sangat rapi dan cantik juga ganteng. Bisma dengan kaos khasnya juga jaket andalannya terlihat sangat cool, sedangkan Christy dengan dress ungu berpayetkan mutiara dibahu kanannya serta bandana bermotif ungu-putih yang dikenakannya membuatnya juga terkesan cantik-simple-elegan.

Setelah memberikan beberapa patah kata, Bisma kemudian duduk dikursi yang sudah disediakan lalu meraih gitar akustik miliknya, sementara Christy memilih berdiri disamping Bisma.


Jrenggg...

(Christy) Dirimu... Teman terbaikku..
Yang mengerti yang kumau
Yang kusuka dan ku benci..
(Bisma) Dan dirimu..
Satu yang terbaik..
Yang pernah aku miliki..
Saat ini sampai nanti..
(Christy) Just for you..
I give you all my heart
I give you all the sweeties thing
Cause you're the one
And the best I ever had..
(Bisma) Just for you..
I give you all my love..
I give you all that I can give
Cause you show the world
And the best I ever had..
(Bisma-Christy) Just for you...


***

Acara puncak DN SMA Cendekia semakin seru. Semakin malam acara-acara yang disuguhkan sungguh sangat menghibur semua keluarga sekolah.

Setelah mempersembahkan lagu duetnya bersama Bisma tadi kini Christy tengah asyik menikmati hidangan yang disediakan sambil duduk dimeja bernomor 27 sambil menikmati standing comedy yang diperankan oleh salah satu temannya. Gelak tawa menemani Christy. Dengan asyik mencomot beberapa kue yang sudah diambilnya sebelumnya, Christy nampak asyik menikmati apa yang ada diatas panggung meskipun dirinya sedang sendirian sekarang.

Nampak dari jauh Bisma berlari sambil membawa 2 buah kembang gula yang sempat dibelinya dibazar sekolah. Dengan senyum khas Bisma berlari menuju kearah Christy.

"Chris.." panggil Bisma sambil duduk tepat dikursi depan Christy dan itu membuat Christy tersentak kaget.

"Errrhh Bisma. Ngagetin aja tau gak. Ada apasih?" kesal Christy sambil terus menikmati kuenya.

"hehe peace.. Lagi makan roti ya Chris?" tanya Bisma setengah oon. Christy menjulurkan lidahnya kearah Bisma lalu memakan kue bakpau terakhirnya.

"Nah udah abiskan. Ikut aku yok!!" ajak Bisma kepada Christy.

"Kemana?" tanya Christy. Bisma mengedipkan matanya dan tersenyum. Christy membalasnya dengan seutas senyum juga lalu mengikuti langkah Bisma.


Bisma mengajak Christy untuk duduk dikursi taman yang tak jauh dari tempat berdirinya panggung. Nampak sepi namun terlihat indah karna permainan warna lampu yang telah didekor oleh panitia.

"Mau ngapain sih?" tanya Christy penasaran.

Bisma tersenyum lalu menunjukkan 2 bungkus kembang gula yang dibawanya. Satu berwarna merah dan satunya berwarna ungu.

"Mau yang mana?" tanya Bisma kepada Christy.

"Jelas yang ungu dong" ucap Christy seraya hendak mengambil kembang gula berwarna ungu namun dengan cepat Bisma menarik dan menyembunyikan dibelakang punggungnya.

"Gimana kalau tukeran?" Christy mengerutkan dahi sekaligus memanyunkan bibir tipisnya.

"Sekali-kali kamu rasain yang warna merah aku yang warna ungu. Gimana?" tawar Bisma.

"ih apadeh. Rasanya kan juga sama, cuma beda warna Bismaa~" protes Christy. Bisma tersenyum dan menggeleng.

"Beda. Kamu sok tau deh." ucap Bisma sambil meletakkan 2 bungkus kembang gula itu ditengah-tengahnya juga Christy lalu menoel dagu panjang Christy.

"Mau tau bedanya?" Christy mengangguk.

"Ikutin aku yaa.." ucap Bisma lagi dan lagi-lagi Christy mengangguk.

Bisma tersenyum lalu memutar tubuhnya menjadi menghadap Christy. Christy pun mengikutinya. Lalu.. Bisma mengangkat tangan kanannya, menempelkan didadanya lalu memejamkan mata, dengan polosnya Christy mengikuti setiap gerakan yang dilakukan Bisma.

"Sekarang kamu dengerin ucapan aku ya, tetap tutup mata kamu dan rasain setiap angin yang berhembus membelai kulit kamu, jangan rasain dinginnya tapi rasain caranya angin menyentuh kamu..Ngerti?" ucap Bisma. Christy mengangguk saja.


"Wahai Bulan....(berhenti sejenak)... Wahai Bintang (berhenti lagi lalu menarik nafas)... Wahai sang malam... Berikan aku rasa dimana aku ada didalamnya. Berikan aku kelembutan dimana aku bisa merasakan lembutnya. Berikan aku sejuta bintang agar aku bisa terus bersinar. Wahai angin malam yang kini membelaiku.. Berikan aku kehangatan disela dingin yang kau sentuhkan dikulitku.. Berikan aku rasa nyaman pada setiap hal yang akan mengusikku.. Disini.. Didalam hati ini, ada satu nama yang membuatku merasakan hangat dalam pelukan dingin, memberiku kenyamanan dalam pelukan ketakutan. Siapapun dia, rasakan rasaku pada hatiku.. Rasakan getaran dalam setiap hembusan... Rasakan..."

"Tarik nafas Chris, kamu rasakan apa yang kamu pegang sekarang.. Rasakan... Tarik nafas, rasakan yang kamu pegang dan hembuskan nafas.. Lakukan sampai hati kamu merasakan nyaman dengan yang kamu pegang, lalu buka mata kamu..." instruksi Bisma kepada Christy.


20 menit kemudian~

Masih dengan posisi yang sama.

Christy yang masih memejamkan mata itu lalu tersenyum saat merasakan nyaman dalam hatinya. Christy lalu membuka matanya. Betapa kagetnya saat dia mengetahui apa yang berada dalam pegangannya tadi.

"Bisma.." lirih Christy lalu menjauhkan tangan kanannya dari dada Bisma, yang sejak tadi dipegangnya. Christy merasakan jantungnya berdegup 2X lebih cepat dari biasanya saat tangannya terlepas dari dada Bisma. Christy hanya diam menunduk sambil menyeimbangkan rasa dalam dadanya.

"Ada yang kamu rasain Chris?" tanya Bisma sambil menunduk memandang wajah Christy yang memang menunduk itu. Christy menjawab dengan gelengan kepala.

Bisma tersenyum lalu menormalkan posisi duduknya.

"Indah ya Chris malam ini.." ucap Bisma sambil mendongak memandang langit dimana bertaburan banyak bintang disana.

"Mau kembang gula?" tawar Bisma. Christy mendongak dan menatap kearah mata Bisma, saat kedua pasang bola mata itu bertemu keduanya langsung diam secara bersamaan.

"Emh.. Maaf" ucap Christy lalu meraih kembang gula berwarna merah dan langsung memakannya. Bisma hanya tersenyum dan mengambil kembang gula berwarna ungu dan memakannya juga.


"Ternyata yang warna ungu rasanya seperti ini yaa.. Kalem, cuek, cerewet dan sedikit nyebelin. Heheheee" oceh Bisma sambil terus menikmati kembang gula berwarna ungu. Christy yang merasa dirinya disindir itu langsung menghentikan aktifitas makannya dan menatap sinis kearah Bisma.

"Yang merah gak enak! Gak manis, PAHIT!! Nyebelin, tukang cari masalah, bikin empet!!" omel Christy dengan nada ketus namun tetap menghabiskan kembang gula itu.


Bisma tersenyum sambil menoleh Christy yang sedang asyik mengomel itu. Bisma lalu meletakkan bungkus kembang gulanya dan tersenyum bersendeku tangan sambil memangku dagunya, memandang intens ke wajah Christy yang sedang marah-marah itu.

"Apa?" ketus Christy lagi.

Bisma tersenyum lalu meraih tangan kanan Christy dan menggenggamnya.


"Biarpun yang merah itu pahit, gak enak, tapi kamu udah rasain kan seberapa manis bila dirasakan dengan hati?" tukas Bisma sambil mempererat genggamannya pada Christy. Christy diam.

"Kamu tau? Ungu juga gak semanis yang setiap hari kamu rasain. Ungu itu gak enak, tapi kalau makannya dinikmati maka akan jauh lebih manis daripada gula murni atau bahkan madu sekalipun" lanjut Bisma lagi. Lagi lagi Christy hanya bisa diam. Sedikit tertegun karna kata-kata yang Bisma lontarkan tapi mau dibantah juga tidak salah, semua yang dikatakan Bisma itu adalah benar, sangat benar adanya.

Hening seketika. Malam semakin memeluk dua insan ini dalam dinginnya. Hanya ada suara jangkrik yang bersenda entah dimana, juga hanya bintang yang menerangi. Acara pensi sudah berakhir 1 jam yang lalu, hanya tinggal Bisma dan Christy yang masih dalam posisi menentukan hatinya.


"Chris?" Christy menoleh bersamaan dengan lewatnya angin yang tak sengaja membelai dan membelah rambut pirang Christy.

"Boleh aku jujur?" tanya Bisma.

Christy diam. Saat Bisma melontarkan kalimat terakhir itu seketika jantung Christy berdegup kencang 'Ada apa ini?' batin Christy bertanya-tanya. Perlahan kepala Christy mengangguk.

Bisma merubah posisi duduknya lalu meraih satu tangan Christy lainnya sehingga membuat posisi keduanya berhadapan dan saling bertaut dalam genggaman yang hangat.

"6 tahun yang lalu, aku kenal kamu sebagai gadis yang cerewet, menyebalkan. 5 tahun yang lalu semua menjadi lebih menjengkelkan saat kamu tiba-tiba mencomblangkan aku dengan Rini temen sebangku kamu yang super alay. 4 tahun yang lalu Rini mulai mendekat ke aku, aku mulai nyaman, dan saat itu aku kehilangan kamu yang seakan menghilang seperti ditelan bumi. 3 tahun yang lalu, aku sempat berfikir akan kehilangan kamu selamanya tapi ternyata semuanya masih berpihak di aku. 2 tahun yang lalu, kamu mendadak jadi super ramah kepada semua orang tp sangat cuek saat didepanku. 1 tahun yang lalu, kamu seakan kembali menjadi Christy yang aku kenal 6 tahun yang lalu, Christy yang bawel, cerewet, manja tapi selalu buat aku kangen. Dan.. 1 tahun ini, kamu cukup berhasil buat aku merasakan segalanya. Kamu seakan seperti magnet yang tak bisa jauh dari aku, entah itu hanya ilusiku atau memang benar tapi apapun itu aku sangat bersyukur. Dan kali ini malam ini, dibawah dan disaksikan ribuan bintang aku cuma ingin jujur, kalau 6 tahun ini aku belajar mempelajari sifat-sifat kamu sampai akhirnya aku tau semua hal tentang kamu, dan.. 6 hari terakhir ini aku selalu berusaha menjadi yang kamu inginkan" ucap Bisma. Christy hanya diam, mendengarkan dengan seksama sambil menatap kedalam mata Bisma, tergambar jelas semua penjelasan Bisma dari tatapan matanya.

"Intinya aku sudah jujur. Aku menganggap kamu... Lebih dari sahabatku" lanjut Bisma kemudian hendak melepaskan pegangan tangannya namun...


"Ternyata lambang merah yang berarti berani itu benar yaa.. Aku gak nyangka, Bisma yang nakal, jail, dan selengean itu bisa seperti ini. Hebat tau gak :D" Christy menahan tangan Bisma agar tetap menggenggam tangannya.

Bisma sedikit terhenyak mendengarkan ucapan Christy.

"Aku gak sepuitis kamu Bis. Jadi aku cuma mau bilang kalau apa yang kamu ucapin tadi semuanya bergetar hebat didalam sini (sambil nunjuk dadanya), dan.... Aku nyaman banget sama kamu :)" balas Christy diiringi senyuman. Bisma hanya tersenyum dengan tatapan lurus kebola mata Christy.



"Apapun yang terjadi dalam sebuah hubungan sejatinya adalah saat mendapatkan kenyamanan, tidak harus mempunyai ikatan, karna ikatan yang suci adalah sebuah perkawinan. Jadi... Jalani saja, semua akan terjadi bisa saling memberi kenyamanan dan kepercayaan tentunya" ---- Author



END

Ikhlaskan Cinta ...

 Title : Ikhlaskan Cinta ...
Genre : Teenlit
Cast : Bisma Karisma & Christy Saura
Author : Arisa Kanagaki (@Rizha_official)

------------------------------------------------------
Kulakukan yang terbaik yang bisa kulakukakan..
Karna Tuhan yang tau ku cinta kau...
------------------------------------------------------


Cinta memang tak harus memiliki. Cinta itu terasa dalam bilik hati seseorang dan ditujukan untuk seseorang. Sekuat dan sedalamnya cinta yang dirasa namun apabila tak dibalas maka apalah daya.


"Chrisss cepetan dong. Lama banget sih" suara lantang dan terdengar serak itu seakan meraung meminta. Christy yang sedang mengenakan sepatu cats-nya pun segera berlari kearah pemuda itu.

"Sabar kenapa sih. Loe itu gak sabaran banget tau.." dumel Christy sambil duduk dibelakang motor satria milik pemuda yang tadi meneriakinya itu lalu mengenakan helm mini milik sahabatnya juga.

"Bawel loe ah.. Pegangan" pemuda itu segera mengaitkan tali helmnya lalu menyalakan sepeda motor Satria miliknya. Christy hanya mendengus kesal lalu berpegangan pada perut pemuda itu.

Sepanjang perjalanan tak ada obrolan diantara kedua sahabat ini. Sahabat yang sudah bersama sejak 6 tahun yang lalu itu, Bisma dan Christy. Keduanya berasal dari keluarga yang beda. Bisma berasal dari Bandung, sedangkan Christy berasal dari Manado. Keduanya bertemu saat sama-sama memasuki sekolah musik di Jakarta. Pertemuan mereka semenjak di Sekolah Menengah Atas itu memang terjalin mulus sampai sekarang keduanya sudah menginjak semester ke-6 di kampus musik terbaik di Indonesia.

"Bis loe mau kemana sih? Hari ini gak ada jadwal kuliah tau" protes Christy yang masih berpegangan erat bahkan terlihat mesra, namun tak ada yang cemburu karna ini sudah biasa bagi keduanya.

"Bawel loe ah. Loe temenin gue yaa.. Udah diem, gue mau gasfull" ucap Bisma sambil melirik dan tertawa kecil. Christy mengangguk dan mengeratkan pegangannya, ehm lebih tepatnya disebut pelukan.




***
Bisma memberhentikan motornya disebuah bar. Sebuah tempat yang sangat sepi memang bila dikunjungi diwaktu yang sesiang ini, jam 1 siang. Huff~

"Bis.." panggil Christy sambil melepas helmnya.

"Loe gak salah ngajak gue? Ngajak ke bar siang-siang begini, lagi dibersihin kali biss~" protes Christy. Bisma terkekeh lalu menarik Christy setelah sebelumnya memakirkan motornya.

"Bawel banget loe ah~ ayoo" Bisma mengalungkan tangan kanannya dileher Christy. Merangkul Christy erat dan menariknya untuk masuk ke bar yang sangat lengang itu. Christy hanya diam dan sedikit melirik lingkaran tangan Bisma yang ada dilehernya itu lalu tersenyum dan memeluk pinggang Bisma dengan tangan kirinya.

Bisma langsung mengajak Christy ke belakang bar. Ternyata disana ada tempat yang sungguh sangat romantis apabila digunakan sebagai tempat nge-date.

Christy sempat terperangah saat Bisma tersenyum manis dan melepaskan dekapan tangannya dileher Christy.

"Gimana?" tanya Bisma sambil menaik turunkan alis matanya. Christy seakan terpukau. Suasana gemerlap bar malam itu ternyata menyimpan ke-romantic-an disisi belakangnya. Christy melangkah dan melihat sekeliling itu, ternyata sebuah danau dengan panorama yang indah. Christy tersenyum melihat itu semua.

"Gimana? Bagus gak?" ucap Bisma tiba-tiba yang ada disampingnya dan merangkul leher Christy seperti tadi. Christy yang tadinya bersandar dipagar dan melihat danau itu berbalik dan melempar senyum ke Bisma.

"Bagus. Tumben loe pinter mau ngajak gue makan malem di tempat kayak gini, biasanya di warung nasi goreng depan komplek, ahaha.." tawa Christy sambil duduk di sebuah kursi yang memang hanya ada sebuah meja dan 2 kursi saja disana. Christy melepas tas ungunya lalu mengamati seluas pandangannya.

Bisma terkekeh kecil lalu berjalan dan duduk di kursi dihadapan Christy.

"Ahaha.. Pe-De loe tinggi juga ya ternyata. Gue tuh cuma minta pendapat sama bantuan loe aja, makanya gue ngajak loe kesini" jelas Bisma sambil meletakkan ranselnya didekat kursi yang didudukinya.

Alis mata Christy dengan cepat menaut.

"Maksudnya?" tanya Christy heran. Bisma mengangguk sambil tersenyum, lalu menghadap kearah Christy.

"Gini Chris, rencananya malam ini gue mau nembak Anisa. Kan udah 2 tahun gitu gue ngejar-ngejar dia, dan yaaa loe tau sendiri kan kalau Anisa itu orangnya kayak apa. Levelnya tinggi banget.. Makanya gue ngajak loe kesini buat bantuin gue ngedesain ini, kan selera loe sebanding tuh sama Anisa. Gimana? Mau gak?" jelas sekaligus ucap Bisma melontarkan maksudnya. Christy langsung terdiam saat mendengar ucapan Bisma. Serasa menjadi batu dirinya sekarang. Merasa tidak berarti apa-apa disini, merasa dirinya bukanlah yang pertama.


Sedikit menahan sesak didadanya juga air matanya, Christy mengerjapkan matanya dengan cepat lalu menarik senyum simpul dan mengangguk.

"Haaa gitu dong. Itu kan baru Christy sahabat gue:D ahaaaa.." tawa Bisma sambil mengacak poni rambut Christy. Christy hanya tersenyum miris sambil membenarkan poninya yang diacak Bisma.

"Hanya sebatas teman ternyata..."



***
Malam ini adalah malam minggu yang sangat kelabu bagi Christy. Hanya berdiam didalam kamar, sendirian. Biasanya malam minggu seperti ini dirinya dan Bisma selalu bernyanyi dan menghibur diri dibalkon kamar Christy kalau tidak ya diatap rumah Christy karna memang rumah keduanya berdekatan bahkan mepet.

Namun malam ini terasa berbeda. Christy hanya berdiam dibalkon kamarnya sambil memandangi langit malam yang tak banyak bintang disana. Matanya menatap kosong keatas, suatu sisi hatinya menangis atau juga tersenyum mengingat kini sahabatnya tengah memperjuangkan cintanya.

"Seharusnya aku merasakan bahagia saat dia bahagia, tapi kenapa justru ini yang aku rasa.. Aku tersiksa. Aku sakit. Rasanya aku ingin menolak permintaannya. Rasanya aku ingin berteriak memanggil namanya. Aku ingin dia disini, aku ingin dia menyanyi untukku.. Aku ingin....hiks.. Aku ingin diaa..." tangis Christy lalu menenggelamkan wajahnya dilipatan kakinya yang ditekuk. Christy meringkuk ditengah dinginnya malam. Terlihat bahunya naik turun karna menahan sesak dihatinya.


"Bukan rasa ini yang aku inginkan Tuhan. Aku sudah mencoba membuangnya tapi kenapa...hiks.. Kenapa engkau makin menguatkan rasa ini. Dia bukan untukku Tuhan.. Dia.. Hikss.. Dia bukan milikku...hiks hiks.." tangis Christy. Ya.. Christy memang memendam rasa kepada pemuda itu. Sosok pemuda yang tak pernah absen mewarnai hidupnya selama 6 tahun ini. Waktu yang tidak singkat. Candaan bahkan tangisan sudah pernah mereka rasakan bersama namun... Sudah jauh-jauh waktu Christy mencoba mengikhlaskan pemuda bernama Bisma itu agar jauh dari hatinya, namun entah apa rasanya tak bisa jauh dari Bisma. Hatinya selalu bergejolak bila dekat Bisma, jantungnya berdegub hebat, darahnya mendesir kuat bahkan bibirnya selalu tertawa bila didekat pemuda itu.


"Aku mohon.. Hilangkan rasa ini Tuhan... Hikss.. Aku mohon.."




***

Saat kau ingat aku... Ku ingat kau..
Saat kau rindu aku..juga rasa..
Ku tau kau slalu ingin denganku..
Ku lakukan yang terbaik yang bisa kulakukan..
Tuhan yang tau.. Ku cinta kau...

***

Bila rasa yang ingin dihapus malah akan semakin terasa bahkan akan terasa sakit. Kendalikan rasa..



Sejak malam itu, Bisma berhasil menaklukkan hati Anisa, wanita pujaannya yang selama 2 tahun terakhir ini dikejar Bisma. Semenjak jadian dengan Anisa seolah Bisma melupakan sosok Christy, sahabatnya. Hampir setiap hari yang dulunya Bisma suka menjemput Christy ke kampus kini sudah tidak, diajak jalan berdua pun juga sudah susah. Jangankan keluar berdua seperti dulu, ditelfon pun jarang Bisma mengangkatnya.

Kali ini Christy berangkat dengan mengayuh sepeda miliknya. Karna jarak kampus dengan komplek rumahnya tidak jauh. Christy memang sosok wanita yang bisa dikatakan tomboy, tidak seperti Anisa yang lebih segala-galanya, maka dari itu tak salah kalau Bisma mengejar cinta Anisa.


Pagi ini dengan sedikit malas sebenarnya, Christy mengeluarkan sepeda-nya. Christy mengalungkan tas ungunya menyilang dibadan lalu memasangkan headphone ungu miliknya, namun tidak disetel lagu karna akan berbahaya.


"Maa.. Christy berangkat" teriak Christy sambil mulai mengayuh sepedanya. Pandangannya sangat lurus kedepan. Telinganya yang ditutup headphone itu membuat orang tak ada yang menyapanya. Christy mengayuh sepeda nya pelan, karna sedang terlarut dalam lamunannya.


***
Christy berjalan santai menuju kelasnya setelah memarkirkan sepedanya. Christy memakai jaket ungunya lalu menyusuri lorong-lorong kampus elit itu. Lagu mellow mengalun dari iphone Christy. Dengan santai dan terkesan dingin Christy memasukkan kedua tangannya kesaku jaket dan terus berjalan lurus.

"Sepi banget.." ucap Christy saat dirinya sudah sampai dikelasnya. Belum ada 10 menit duduk tiba-tiba masuk teman sekelasnya dan memberitahukan bahwa dosen sedang absen mengajar hari itu. Christy mendengus kesal lalu berjalan menuju belakang kampus. Sebuah bukit alang-alang yang menjadi tempatnya bersama Bisma, hanya dia dan Bisma yang tau tempat itu, dan memang sudah perjanjian bahwa hanya Christy dan Bisma yang boleh bermain disana.


***

"Ahahaa... Bisma kamu kok nakal sih. Ini geli tau... Aaaa.. Geli Bisma... Aahahaa..." terdengar tawa renyah Anisa saat Bisma mengusiknya dengan sebuah ilalang. Bisma tertawa lalu mengejar Anisa yang berlari disela tingginya ilalang itu.

"Hey jangan lari... Sini.." teriak Bisma. Terdengar tawa Anisa dan terus berlari sehingga keduanya berkejar-kejaran diantara ilalang putih itu.


***
Christy menapakkan kedua kakinya dihamparan ilalang nan luas itu. Christy menghela nafasnya berat saat mengingat semua kenangannya bersama Bisma, sebelum semua berubah seperti ini.

"Hh~ sepi.. Nyaman.." lirih Christy sambil berjalan lunglai menuju tempat favoritnya. Selama perjalanan mata Christy hanya menatap kosong, memorinya memutar semua kejadian yang terjadi disetiap jalan yang ditapaki Christy, semua kenangannya bersama Bisma.

Setelah beberapa langkah Christy berjalan akhirnya sampailah dirinya disebuah pohon cemara besar dibalik bukit. Dibawah cemara besar itu ada sebuah kursi panjang, biasanya Bisma suka bernyanyi bersamanya disana, bahkan disana juga muncul inspirasi dari lagu-lagu Bisma. Christy tersenyum lalu berjalan mendekati kursi panjang itu, untuk duduk dan melihat hamparan savana yang ada disana, namun belum sampai disana tiba-tiba mata Christy menangkap suatu pandangan.

Upppssss !!!

"Bisma..." lirih Christy lemas. Air matanya mudah membendung, tak lama kemudian air mata itu tumpah. Mengalir dengan sangat halus membelai pipi putih Christy.

Christy langsung berbalik dan duduk bersandar disalah satu pohon yang ada disana. Christy duduk bersandar dan melipat kakinya. Tangannya segera memegang dadanya yang sesak, sangat sesak. Tak bisa dipungkiri bahwa rasa cintanya terhadap Bisma masih sangat kuat. Kini tak bisa lagi Christy menahan tangisnya. Christy meluapkan semuanya. Menangis. Menangis dengan sekencang-kencangnya. Meluapkan semua sesak didadanya agar tak merasakan sakit.


"Hikss.. Kenapa mataku harus melihat ini semua. Kenapa? Aku sakit Tuhan.. Ini lebih sakit dari biasanya...hikss" tangis Christy. Bahunya sudah naik turun, tangisnya semakin menjadi. Apalagi saat memorinya memutar semua kenangan indahnya bersama Bisma.

"Tempat ini hanya khusus untuk kita.."

"Iya Chris.. Selamanya dan selamanya.. Tempat ini lah kenyamanan kita.."

"Inget Chris, kamu gak boleh lupain aku.. Disini udah aku ukir nama kita Chris.."

"Christyyy.... Aku sayang sama kamuuuu...."



"Hiks hiks hikssss...." tangis Christy semakin menjadi saat semua ucapan Bisma terputar lagi diotaknya.

"Aku juga sayang kamu Bisma.. Tapi ternyata sayang kita berbeda. Aku sayang juga cinta sama kamu Biss~" tangis Christy lagi. Christy masih meletakkan kedua telapak tangannya didada. Merasakan sakitnya mencintai namun tak dicintai. Mungkin ini yang namanya 'Mengikhlaskan Cinta'. Merelakan cinta kita bahagia bersama pilihannya dan harus ada korban yang merasakan sakit.

"Hikss.. Aku sayang kamu Bisma...hiksss"







END~

"Jadilah Terang..."

Title : Jadilah Terang..
Genre : Motivation Life, Education of Emotional
Cast : Bisma Karisma & Christy Saura
Author : Arisa Kanagaki (@Rizha_official)
Music : Glenn Fredly - Terang



------------------------------------------------------
Hal utama menjadi seseorang adalah jiwa. Diri seseorang akan menjadi apa yang diinginkan saat jiwa dapat dimengerti oleh pikiran.
------------------------------------------------------


Jadilah terang...
Jangan ditempat yang terang.
Jadilah terang...
Ditempat yang gelap..

Terkadang hidup memang seperti roda. Tapi terkadang pula hidup itu seperti sebuah tangga. Dimana tak selamanya harus menunggu perputaran tapi harus berusaha menuju ke puncak. Pijakan bukan hanya langkah, pijakan juga harapan. Pijakkan harapan sekuat dan setinggi-tingginya. Buat mimpi itu setinggi mungkin sampai tak sanggup siapapun meraih dan menjatuhkannya.


Jauh di pelosok kota. Kehidupan yang sudah jauh dari kata cukup bahkan sempurna. Sebuah kehidupan yang sangat amat berkecukupan. Membuat semua mata dan hati orang menjadi iri karenanya, menjadikan iri dan dengki bermunculan. Kehidupan yang nampak mewah bahkan sangat glamour.

Disisi lain, kehidupan yang sangat berbanding terbalik dengan itu. Kekurangan dimana-mana, kesusahan. Tangis, peluh dan keluh kesah menjadi satu dibakar bara matahari. Semuanya bersatu dalam satu pijakan, satu lindungan, BUMI.

'Kadang tak selamanya mendongak dan mengangkat tangan itu memberikan solusi. Lebih baik adanya jika ada tindakan dengan sedikit menundukkan kepala' - Author


Lihat...
Disudut lorong pemukiman ibu kota itu nampak banyak sekali orang-orang yang hidup dalam gelapnya kecerahan dunia. Hidup dalam tangisnya tawa manusia. Hidup dalam keluh kesahnya semangat membara. Semua itu hanya untuk sesuap nasi. Sesuap! Bukan sepiring. Hanya sesuap! Pernahkah terlintas bagaimana susahnya mencari sesuap nasi itu? Sangat susah! Berkorban nyawa pun bisa menjadi taruhannya.

Tak jauh dari kesulitan itu.. Nampak seorang pemuda dengan pakaian oblong kucelnya. Rambutnya nampak gondrong namun rapi. Meskipun tak putih bersih pada wajah dan tubuhnya, nampak pemuda ini lebih mengutamakan kebersihan dibandingkan warga lainnya yang seakan pasrah akan keadaan.


"Jadi apanya kamu besok bukan tergantung pada cita-cita yang kamu ucapkan. Tapi... Jadinya kamu adalah atas dasar keinginan dan semangat kamu mewujudkannya" - Author

Pemuda itu dengan sangat telaten memilah setiap bahan plastik dan yang lainnya itu. Berkutat dengan sampah-sampah. Ditemani banyaknya lalat yang menghiburnya dalam jauhnya hiruk pikuk kota metropolitan itu.

Dengan senyum dan wajah penuh semangat pemuda itu nampak cekatan memisahkan antara sampah plastik, botol-botol, gelas-gelas dan sampah organik lainnya.

Apakah disana ada pendidikan? Ada. Apakah semuanya mengecap nikmat pendidikan? Mungkin iya, tapi sebagian besar tidak. Sebagian besar dari mereka hanya melakukan semuanya atas dasar mempertahankan hidup, untuk makan utamanya.

Pemuda bernama Bisma itu nampak sangat serius. Namanya, Bisma...lengkapnya Bisma Karisma. Merupakan suatu pengharapan dari orang tuanya. Agar menjadi seorang yang kuat bukan hanya dalam fisik tapi juga dalam hatinya. Menjadi pemuda yang berkharisma positif bagi semua orang. Dan... Seorang yang mampu membawa perubahan pada kehidupan.

Sejak kecil Bisma tak pernah mengecap bangku sekolah. Pernah suatu waktu Bisma bersekolah, itupun saat ada orang kaya yang berbaik hati padanya, akhirnya Bisma bisa bersekolah sampai lulus SMP. Dan setelah lulus SMP ini Bisma tak mau lagi bersekolah. Karna apa? Bisma punya pemikiran untuk membuat perubahan dengan caranya sendiri, dengan kemampuannya sendiri. Bukan dengan bantuan orang lain.


"Iya pak.. Hehe... Bapak sama Emak masih jalan, saya disini yang ngelola ini sebelum nanti disetor ke pengepul" dengan ramahnya Bisma menjawab setiap sapaan tetangganya. Bisma... Pemuda ini terkenal sangat santun kepada semua orang. Bisma yang bisa dikatakan pendidikannya paling tinggi diantara warga lain itu tak membuatnya sombong karna menurutnya ilmu sangat jauh bila disombongkan.

Setelah selesai mengemasi barang-barang bekasnya Bisma masuk kedalam gubuk kecil tempat tinggalnya, gubuk milih orang tuanya, sudah 17 tahun dirinya dan keluarga hidup disana.

Bisma berhenti saat melewati kamar kecilnya. Sedikit membungkuk untuk melewati pintu yang memang pendek itu. Bisma masuk kedalam kamarnya, mengambil baju bersih untuk dirinya berbersih diri. Dengan seketika bibirnya menyunggingkan senyum, dengan perlahan Bisma menutup pintu lemarinya. Bisma meraih pulpen bertinta hitam yang ada dimeja kecilnya lalu menuliskan sesuatu hal pada selembar kertas yang menempel didinding kamarnya itu.


"39. Bisma ingin punya uang banyak. Bisma ingin beli tanah ini dan membangun sebuah apartemen besar supaya kehidupan Bisma dan warga disini berubah."

Tulis Bisma. Itu memang kebiasaan yang setiap hari dilakukan oleh Bisma. Menulis setiap keinginannya pada kertas lebar yang ditempelnya didinding kamarnya.

"Meskipun belum satupun terwujud tapi aku yakin suatu saat aku pasti bisa. Mewujudkan mimpi itu tak lebih susah daripada bermimpi" ucap Bisma sambil meletakkan kembali pulpennya dan keluar dari kamarnya untuk mandi membersihkan diri.


"Menjadi seseorang itu bukan berarti harus berbeda. Mengikuti itu boleh. Bukan plagiat kalau bisa menerapkan ilmu sukses ATM. Amati! Tiru! Modifikasi! Dan ditambah... Action. Yakini bahwa setiap mimpi itu pasti ada akar pusatnya. Jadikan idola sebagai buku panduan lalu lakukan dan kembangkan dengan caramu sendiri" - Author


Dengan pakaian yang rapi dan nampak lebih fresh, Bisma keluar dari rumah gubuknya. Dengan tas punggung yang melekat dipunggungnya.


"Mau kemana nak Bisma?" sapa ibu-ibu sebaya Emak Bisma. Bisma tersenyum menunjukkan kesopan-santunannya.

"Mau kursus Bu.. Sekalian mau liat-liat kota, hehee" ucap Bisma dengan tawa khasnya. Ibu itu tertawa sambil menepuk pundak Bisma.

"Ada-ada aja kamu nak. Yasudah hati-hati.." Bisma mengangguk lalu pamit. Ibu itu memandang punggung Bisma yang berlalu.

"Penuh semangat! Memang anak muda yang bercita-cita tinggi. Bagus.." lirih Ibu itu lalu kembalu melanjutkan langkahnya yang tadi terhenti karna bertegur sapa dengan Bisma.



***
Kaki-kaki Bisma seakan tak lelah. Kaki-kakinya berjalan hampir 10km dari pemukiman kumuh tempat tinggalnya hingga kini dirinya sampai di kota, sebuah kota yang nampak bersih, banyak gedung-gedung menjulang disana. Bisma terpukau dan berdecak kagum.

"Waw! Sungguh hebat pemilik bangunan itu. Bayangkan saja berapa uang yang dikeluarkan untuk membuat bangunan itu. Saya harus bisa punya gedung yang seperti itu juga. Iya!" ucap Bisma penuh semangat. Dengan wajah cerianya Bisma kembali melangkah menuju ke alamat yang tadi didapatkannya di koran bekas yang sedang dipacknya.



"Tunjuklah satu hal yang ingin kamu miliki. Jangan ragu!! Tunjukan dengan ucapan lantang, maka tubuhmu akan membentuk energi baru untuk bisa mewujudkan keinginan itu" - Author



Akhirnya Bisma sampai disebuah gedung yang tingginya sama dengan gedung yang dilihatnya tadi. Merasa kurang yakin Bisma mengeluarkan halaman koran yang dibawanya.

"Permisi pak, apa benar disini tempat kursus ini" tanya Bisma sambil menyodorkan halaman koran yang dibawanya. Petugas satpam itu mengangguk dan mempersilahkan Bisma masuk, karna kursus itu memang dibuka secara gratis untuk umum.


Sepanjang kegiatan yang dimulai dari Seminar itu berlangsung Bisma nampak memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Bisma ingin mewujudkan impiannya yang ada ditembok kamarnya. Makanya, Bisma memilih fokus saat ada kesempatan belajar seperti itu.


"Untuk menjadi sukses, mulailah berfikir dengan apa yang anda kerjakan, mulailah berfikir dengan apa yang anda sukai. Apa yang anda sukai, apa yang anda cintai, itulah pengantar anda menuju kesuksesan. Ingat!! Jangan pernah menyepelekan kemampuan diri sendiri. Sejelek dan sekurang apapun itu, itulah diri kita sendiri yang harus kita motivasi dan kita kembangkan agar semangat terus berkobar dan membakar yang namanya kemalasan. Pertajam visi untuk temukan banyak peluang. Peluang itu bukan di perusahaan besar, di sampah, dipinggir jalan pun, itu adalah peluang. Intinya, DON'T STOP YOUR CURIOSITY !! Jangan pernah berhenti mencari tahu, perbanyak rasa ingin tahu, dan... LIVE IS PASSION. Hidup itu minat, gairah dan semangat. Terus bersemangat untuk anda, saya dan kita semua. Semoga apa yang kita tunjuk itu datang kepada kita" ucap pemateri mengakhiri acara seminarnya. Acara ditutup dengan pemutaran film-film motivasi. Bisma nampak takjub luar biasa, sampai menitikkan airmata saat merasa dirinya terlalu gampang menyerah, bahkan saat dirinya masih dalam keadaan sempurna fisik dan sehat fisik.


Sejak seminar itu dan berlanjut ke kursus "Building the winning character" dan kursus "Entrepreneur Ship", Bisma menjadi pribadi yang lebih punya banyak mimpi. Di catatan dinding kamarnya, sekarang sudah ada sekitar kurang lebih 1000 impian yang ingin Bisma lakukan, dan masih sekitar 50 hal yang tercapai.


***
10 tahun kemudian...

Bisma Karisma, 27 tahun, seorang wirausahawan yang sukses. Dimulai dari modal nol, hanya bermodalkan semangat dan keyakinan serta keuletan bekerja.

Bisma memulai kesuksesannya dengan sampah-sampah teman hidupnya. Bisma mulai mengembangkan inovasinya untuk mencetak uang dari sampah. Dengan sangat kreatif dan bersih Bisma berhasil mewujudkan impian pertamanya "1. Merubah sampah menjadi uang"

Kini kehidupan Bisma sudah berubah. Dan itu tidak semudah yang dilihat orang. Tangis, kesal, putus asa dan terpuruk... Semua itu sudah dirasakan oleh Bisma. Kini Bisma mampu membangun sebuah rumah susun untuk para warga pemukiman kumuh tempatnya tinggal dulu, membuatkan sebuah rumah susun yang berjarak dari lokasi awal perumahan mereka dan menjadikan pemukiman kumuh tadi menjadi TPA yang bersih, rapi dan terorganisir.

***

Semuanya diiringi dengan doa. Apapun yang dilakukan jika tanpa doa pasti tak akan berakhir sempurna.

Pagi ini Bisma akan menghadiri seminar kesekian kalinya, meskipun sudah sukses namun Bisma merasa itu belum cukup. Dalam agama, mencari ilmu itu merupakan hal yang wajib selagi masih mampu dan sehat.

Bisma duduk di bagian kursi paling depan. Memang Bisma selalu duduk paling depan saat dimana pun berada. Karna apa? Dengan duduk dipaling depan membuatnya mampu menangkap full semua materi yang disampaikan. Dengan duduk paling depan juga, membuatnya jauh dari gangguan setan, seperti ngantuk dan bicara sendiri.


Seminar dimulai. Bisma nampak asyik dengan buku-buku suksesnya. Saat moderator membuka acara, Bisma kembali fokus pada stage didepannya.


"Sejauh materi ini apa ada yang ditanyakan?" tanya pemateri saat sudah sampai ditengah pembicaraan. Bisma masih sibuk merangkum dibukunya. Tiba-tiba gadis yang duduk disamping kiri Bisma mengangkat tangan.

"Saya mau tanya, apabila terjadi kesalahpahaman informasi yang dilakukan staf saat pengenalan produk dan customer datang ke saya, apa saya harus bersikap menutup-nutupi atau gimana?" tanya gadis itu lantang. Pemateri tersenyum lalu mulai membahas.

"Oke terimakasih atas pertanyaannya. Disini inti masalahnya adalah kesalahan informasi. Nah.. Itu tugas anda sebagai direktur/manager untuk melakukan handling. 'For the customers, you are the company' Bagi pelanggan, andalah perusahaan itu sendiri. Sebenarnya menjadi pelanggan itu sangat mudah, dengan melihat sikap/cara kerja direktur/manajer itu saja mereka sudah tau seperti apa kualitas kerja perusahaan anda. Begitu"

Gadis itu mengangguk "Jadi intinya jadi diri sendiri itu lebih penting?"

"Iya. Sejatinya... Failure is a success if we learn from it. Kegagalan itu adalah kesuksesan jika kita mempelajarinya. Jangan takut gagal. Karna lebih baik gagal dengan 99% melakukan percobaan" tegas pemateri. Gadis itu mengangguk dan mengucap terimakasih.

Bisma yang mengamati percakapan tadi nampak serius mencatat hal-hal penting.


"Catatlah hal yang menurutmu penting untuk kebaikan hidupmu. Mencatat merupakan langkah awal untuk berdiri dan menjadi sukses" - Author


Setelah seminar selesai, Bisma nampak menggali banyak informasi dari gadis yang duduk disampingnya tadi. Ternyata gadis tadi adalah seorang psikiater sekaligus consultan bisnis. Bisma nampak semakin bersemangat sampai akhirnya Bisma meminta izin untuk kursus private tentang Bisnis kepada gadis tadi.


***
Minggu-minggu berjalan..berganti bulan. Semakin kemari Bisma semakin menunjukkan karismanya. Menjadi Bisma yang benar-benar jadi karisma untuk orang banyak. Bisma yang bisa menjadi kebanggaan orang tua. Sikap santun dan ramahnya yang sudah tertanam sejak dini membuatnya masih segan terhadap banyak orang, sungguh sangat patut dicontoh.

Tak hanya itu.. Perjalanannya menambah ilmu justru membuatnya jatuh hati pada gadis yang menjadi pengajarnya tentang bisnis. Gadis yang umurnya hanya beda 1 bulan dengannya itu nampak juga menyimpan rasa yang sama seperti yang Bisma rasakan.


"Minggu depan aku akan lamar kamu. Maaf kalau aku dan orang tuaku lancang. Tapi kamu adalah impian ke 1001 ku yang kini sudah ada didekatku, dan aku ingin impianku itu tercapai juga seperti 1000 impian yang lain" ucap Bisma kepada gadis cantik berwajah oriental dihadapannya itu. Christy Saura, Best Consultan Bisnis Internasional itu tersenyum malu sambil memalingkan wajah ayunya.

"Aku cinta kamu..." bisik Bisma pada telinga gadis itu lalu mengecup pipi gadis itu.

Christy tersenyum malu saat Bisma mencium pipinya.

"Aku juga cinta sama kamu...." lirih Christy malu-malu.



Jadilah jawaban...
Jadilah terang...

Jadilah garam jangan ditengah lautan...
Jadilah harapan.. Jangan hanya berharap..
(Meskipun kamu hebat, jadilah yang paling hebat. Buat dirimu paling berguna bagi orang lain)

Jadilah jawaban..
Jangan hanya ucapan..
Jadilah jawaban..
Jangan tambahkan beban
(Kalau kamu bisa melakukannya kenapa harus menunggu? Lakukan sekarang dan buat perubahan)

Kedamaian yang kita inginkan..
Hanya ada bila hati kita bersama..
(Kamu ingin sukses? Do what you love, love what you do. Cintai apa yang kamu lakukan, lakukan apa yang kamu cintai.. Satukan visi dan misi. Kuatkan & lakukan!!)

JADILAH TERANG...
(Meskipun lampu itu terang, masih ada matahari yang lebih terang. Meskipun dia hebat, jadikan dirimu untuk menjadi yang terhebat)



-END-




Bisma adalah gambaran sebuah kekuatan hati. Kekuatan mimpi. Jadilah pribadi seperti tokoh Bisma. Tugas kamu... (1) Tuliskan sebanyak-banyaknya mimpi, tuliskan semua saja yang ingin kamu dapatkan, Masuk akal atau enggak itu tergantung spesifikasinya, Terwujud atau tidak itu tergantung bagaimana Tuhan menghendakinya (2) Tempel didinding kamarmu. Agar apa? Agar selalu terlihat saat kamu keluar/masuk kamar. Intinya sama dg film '5cm' GANTUNGKAN MIMPI SEJARAK 5CM DARI DAHI AGAR SELALU TERLIHAT DAN SELALU BERSEMANGAT MEWUJUDKANNYA. (3) Lakukan. Cari banyak informasi. Orang sukses itu tak ada yang instan. Ingat!! Orang KAYA dari asal keluarga KAYA itu biasa. Tapi orang KAYA dari asal keluarga TAK PUNYA itu LUAR BIASA.
Temukan passion kalian. Mumpung kita masih dini. Semoga kita bisa sukses bersama kelak, dengan usia yang masih muda.
Saya hanya berbagi dengan kalian. Ini ilmu yang saya dapatkan dikampus, kampus saya adalah kampus "Pembangunan Karakter Pemenang dan Wirausaha", saya hanya ingin berbagi, karna secara tidak langsung ada beberapa kata/kalimat yang masuk dalam ruang pikiran teman sekalian.
Dan... CINTA! Cinta akan mengikuti setelah kesuksesan itu. Jadi.. Silahkan ambil keputusan sekarang. Mau bercinta dan menikmati masa muda dulu, atau memanfaatkan masa muda dengan sebaik-baiknya, memperbanyak ilmu dan sahabat.
Live is CHANGE. Live is CHANCE. Live is CHOICE. Hidup adalah Perubahan, Kesempatan dan Pilihan.

Sekli lagi... Ini cerpen hanya untuk berbagi motivasi.
Saya memang bukan sehebat PAK MARIO TEGUH karna beliau memang sudah sukses, tapi saya akan mencoba mengajak anda sukses, saya juga memulai langkah ini sekarang.

Untuk komentar. Silahkan tuliskan isi hati dan pikiran kalian setelah membaca tulisan ini. Diakhir komentar, silahkan tuliskan mimpi pertama kalian setelah membaca ini/perubahan yang ingin kalian lakukan.

Saya juga bersedia menjadi tempat curhat kalian, semacam konsultasi dan mencari solusi. Silahkan mention di twitter @Rizha_official . Saya siap membantu apa saja :D
Saya suka dunia Psikologi jd jangan heran yaa...
:D

Happy reading. Semoga bermanfaat :D

S19MA

This is my simple short story for my peace teacher, SIGMA =)



Title : S19MA (Semangat 1tekad9motivasi Memintal Asa)
Genre : Motivation short story
Main Cast : Muhammad Reza Anugrah Effendi





------------------------------------------------------
Semangat takkan berkobar tanpa adanya tekad dan motivasi.
Semangat mengubah nasib.
Semangat adalah lalu lintas menuju kehidupan yang sebenarnya..
Semangat..!!
------------------------------------------------------




Ketika aku terbangun disaat pagi hari teringat diriku akan senyuman juga tawamu..
Namun belum saatnya bertemu denganmu..
Tak sabarnya hatiku tuk melewati pagi...





Kukuuurruuyuukk...


"Kakaaaaakkk bangunn!!!" suara yang sangat cempreng, bawel, dan menyebalkan itu selalu jadi alarm pagi gue. Huff Tuhan, apa salah gue sih sampai gue dikasih adik kayak begitu. Huff~

PLOK!!

"Fannyyyyyy..." Gue lihat dia berlari sambil tertawa memamerkan deretan gigi putihnya. Gue bener-bener dibuat pusing sama kelakuannya. Punya adik 2 aja nggak ada yang bener. Huff..

"Bangun Am, tuh kejar sono si Fanny.. Nyebelin! Hh~" dengus gue kesal sambil mendorong pelan badan gembul adik gue yang umurnya hanya terpaut beberapa bulan saja.

"Ngh~ males Za.. Loe aja sana. Ini hari minggu, gue mau tidur lagi" Huuu dasar adek songong. Bukannya bangun dan langsung mandi sono biar enak dilihat. Lah ini? Malah ngebo lagi..



"ILHAAAAAAMMMM!!!" sangat memuakkan. Apa salah gue sih? Mimpi apa juga gue semalem sampe pagi ini sial banget. Pada gak tau apa pura-pura gak tau sih. Hh~

Dengan perasaan dongkol gue beranjak dari tidur meskipun sebenarnya mata gue sangat lengket. Ngantuk-.- Capek-.-
Mamaaaa... Reza ngantuk-.-

Sebelum beranjak gue mendorong pelan bokong Ilham yang sedikit menungging. Posisinya memang sangat menjijikkan jadi tak apalah jika gue ganggu, haha :D

"Hh~ jangan ganggu bang" ucap Ilham saat kaki kanan gue mendorong bokongnya yang gembul itu. Gue sempat menahan tawa. Haha~ bagaimana tidak. Lihat saja, posisinya yang menungging sambil memeluk 2 guling sekaligus sangat lucu, sangat mirip seperti em..hehe..mukanya dibenamkan dibantal. Haha.. Ilham Ilham :D


***

Pagi ini gue ada jadwal latihan dance dan vokal. Yaa inilah kegiatan gue sekarang setelah lulus dari SMA, selain kuliah gue juga tetap menekuni bidang ini. Lumayan seru!

"Hari ini ada jadwal nak?" tanya Mama gue yang paaaaling cantik.

"Yaps Ma.."

"Oh yasudah..
Emang Ilham sudah bangun?" tanya Mama lagi.

"Gatau Ma, Reza males bangunin, kebo banget tu bocah gembul"

"Huss adik sendiri dibilang gembul. Gak boleh nak.."

"Iya-iya Ma maaf"

Mama tersenyum dan mengangguk. Gak beberapa lama Ilham turun dengan pakaian simplenya. Meskipun simple tapi terkesan sangat rapi.

"Pagi Mama.. Muach..
Pagi Abangku.." sapa Ilham sambil cipika-cipiki sama Mama.

"Pagi dari Hongkong. Liat noh udah jam 9 juga dibilang pagi" oceh gue sambil menunjuk jam dinding yang ada diruang makan rumah.

"Ih abang sok pinter deh. Emang gak inget pas SD ibu guru bilang gimana?" Ilham sambil mencomot roti selai kesukaannya. Gue menggeleng.

"Anak-anak pagi itu batasnya sampai jam 10, nah kalo sudah lebih berarti sudah siang bukan pagi. Mengerti anak-anak?" ucap Ilham sambil mempratekkan ucapan guru SD nya. Haha.. Terlihat mama menahan tawanya. Sedangkan gue? Gue cuma cengo dengerin penjelasan murid SD 10 tahun yang lalu itu.

"Haha.. Sudah-sudah sarapan sana, jangan berselisih terus. Matematika aja gak berselisih" ucap Mama melerai. Gue dan Ilham serentak saling lempar pandangan bingung. Ilham menggeleng, gue juga menggeleng, dan dengan serentaknya kita berdua menoleh ke Mama. Mama yang tadinya tertawa terpingkal langsung menghentikan tawanya. "Kenapa?" tanya Mama. Gue sama Ilham menggeleng sambil sama-sama memasang muka cengo. Mama mengerutkan keningnya dan...

1...

2..

3...


"HAAAHHAAAA... Mama ngelawak ya? Lucu-lucu.. Lucu banget Ma.. Hahaa" tawa Gue bersamaan dengan Ilham.

"Hahhahaa..."


***
Setiap menit detik pasti selalu ada kamu difikiranku..
Ciyeee bahasa gue. Eh tapi emang bener sih, gue gak bisa tuh kalau gak mikirin dia. Eemmm.. Dia siapa? Dia yang selalu milikin seluruh ruang hati gue dari gue SD. Haha~

"Hay Za.." Tuhan jangan buat aku bermimpi lagi. Sudah cukup aku sakit kehilangan dia dan tak bisa memilikinya. Jangan engkau PHPin Reza Tuhan.. Huff~ sebesar dunia, seluas jagat raya ini cinta gue sama loe Thella. Sampai-sampai gue selalu mimpi loe ada disamping gue. Hh~ kembalikan dia Tuhan!! Reza kangen T.T

"Rezaa.. Kok ngelamun sih?" Ini mimpi apa bukan sih? Tapi kok gue ngerasa ada suara lembut ratu di kerajaan TEJA deh, huaaa... Mama.. Reza kangen Thella. Ini kenapa ada suara Thella sih-.-

"Zaa..." Gue sedikit kaget saat gue melihat jelas matanya didepan mata gue. Huu serasa mimpi ini, mimpi.. Udah lama sejak putus, Gue gak sedekat ini sama Thella apalagi matanya. Ini.. Ini..

"A.. A.. A..let.." Suara gue begeter kaya bocah belajar ngomong ini.

"Iya ini Aku Thella. Reza ngapain sih disini? Bukannya ini basecamp BE5T ya bukan basecamp SM*SH?" Matanya indah banget. Rasanya tenang gue lihat matanya itu. Jelas banget, cuma beda 10 cm dari mata gue.

"Za.. Ngelamun lagi?" ucap Thella.

"Hehe.. Maaf Thell, eh iya kenapa tadi?" Thella menghela nafasnya berat lalu duduk didepan gue. Pakaian simplenya membuat gue sedikit memperhatikan setiap lekuk darinya. Apalagi ternyata Thella masih menggunakan kalung pemberian gue saat anniv kita beberapa waktu lalu. Gue tersenyum. Ternyata dia masih menyimpan gue juga dihatinya, hehe :D


"Thell, ayoo latihan.." Terlihat Olga meneriaki princess hati gue.

"Oke Ca.. Bentar"

"Reza ditanya malah bengong aja. Yaudah Thella tinggal latihan dulu.. Dadah~" CUP!! Whooppsss.. Thella ngecup pipi gue guyss.. Gue tersenyum dan mengangguk sambil memegang pipi kiri gue yang baru saja mendapatkan kecupan hangat dari sisi badannya yang seksi itu :D

***

Gara-gara gue terlambat latihan dance kali ini. Alhasil gue dapat hukuman dari Mas Gege. Ini semua emang salah gue sih, gara-gara tadi gue kesasar ke basecamp BE5T padahal seharusnya gue datang ke gedung tempat gue dan SM*SH berlatih dance yang memang gak jauh dari basecamp BE5T.

"Oke Reza, cepat buat dance nya.. Saya beri waktu 15 menit." ucap Mas Gege sambil mengelap peluhnya. Ya karna tadi gue telat 30 menit dan latihan sudah dimulai.

"Haha.. Rasain loe Jja, salah siapa loe telat. Haha~" tawa si kunyuk Diki-.-
Gue mengacungkan kepalan tangan gue kearah si Dicky.

"Haha... WOLES is Fun :D" Dicky tertawa sambil mengucapkan yel perdamaian kita. Gue mendengus saja, alhasil semua anak-anak malah ngetawain gue.

Waktu gue cuma 15 menit. Gue segera mencoba mengolah otak gue supaya mendapatkan gerakan dance yang tepat.

Tap.. Tap.. Tap!!

Tap.. Tap !!

"Gimana Bis?" tanya Gue pada Bisma. Bisma meletakkan BBnya lalu mengikuti alur dance gue.

"One two three four five six seven eight..
One two three four..
Five six seven eight.."

"Seru Jja.. Coba-coba lagi.." Bisma antusias ngikutin alur dance yang gue buat. Dengan tawa dan khas dancenya, Bisma terlihat enjoy meskipun ada sebagian dance yang disempurnakannya. Haha maklum, Bisma kan lebih senior kalau dibidang dance begini.

"Baguss.. Setel musiknya Gan" terdengar suara Rafael menyuruh Morgan menyalakan musik.

Ilham mulai mengikuti dibelakang gue dan Bisma. Setelah beberapa kali dance diulang, Dicky Rafael dan Rangga ikut menyusul. Terakhir disusul Morgan juga Mas Gege. Semuanya nampak menyetujui dance yang gue buat. Haha~

"Gimana?" tanya Gue saat waktu latihan berakhir.

"Oke. Besok kita perfome di Inbox launching single ini, gimana? Tantangannya, semua harus hafal semua dance yang baru ini. Gimana?" tantang Mas Gege. Gue mengangguk dan mengacungkan jempol, begitu juga dengan yang lain.

"SIAP MAS..."


"SMASH on one two three..
SMASH SMASH SMASH SMAAAAAASSSHH SMASH!!"



***


"Ya begitulah penampilan SM*SH. Wow! Sangat menakjubkan ya.." ucap Host acara musik pagi tempat Gue dan SM*SH baru saja tampil.

Semua penonton yang rata-rata adalah Smashblast bersorai memenuhi ruang suara.

"Waoo.. Keren sekali. TOP deh buat SM*SH.. You Fantastic guysss.." Kita mengangguk dan melemparkan senyum mendengar pujian host itu.

Gue lihat raut bahagia juga dipancaran setiap pasang mata yang selalu berjejer bawah panggung itu. Excited banget rasanya. Mereka itu anugrah, mereka itu karunia yang tiada terkira.



***



"Disaat ku tak bisa melawan dunia rupa. Kuserahkan diri biar dia tentukan dimana ku harus mencari-cari curi curi celah jalanku, tempatku bersyukur atas karuniamu yang datang padaku tak kenal waktu..
Aku percaya..."



"Selamat ulang tahun Anak mama.. Semoga Reza tetap menjadi anak mama yang paling dewasa, tambah pinter, tambah ganteng. Selalu jadi kakak yang baik untuk Ilham dan Fanny ya.. Jadi kebanggaan Mama Papa juga.. Muach.. Selamat ulang tahun sayang..."

"Selamat ulang tahun Nak.. Selalu jadi Reza yang apa adanya. Papa bangga sama Reza"

"Selamat bertambah tua abangku.. Semoga nyebelinnya ilang, semoga tetap diberi kesehatan dan perlindungan Tuhan.."

"Bang Rezaaaa... Selamat ulang tahun abang.. Fanny doain supaya bang Reza mendapatkan apa yang bang Reza cita-citakan. Dan tambah GANTENG MAUT.."

"Happy Birthday Jae.. Happy 19 years old. Selalu menjadi anugrah dimana saja tempatnya.."

"Heee masbro.. selamat berusia. Semakin tua, semakin berkurang umurnya semoga menjadi nilai positif lagi.. Happy Bday sigma"

"Umur berkurang semoga kebaikan terus bertambah.. Selamat berkurang umur sigma.."

"Hey.. Adik ke lima, selamat bertambah usia. Usia 19 tahun harus lebih SIGMA"

"Happy bday mas broo.. WYATB"

"Selamat berulang tahun SIGMA... Si ganteng maut, 19 mautt...jedar"


"Selamat ulang tahun kakak Reza.. Happy 19 Fantastis SIGMA. Semoga kakak terus menjadi Reza yang baik hati, murah senyum, gokils selalu. Yang pasti, selalu sayang SM*SHBLAST dan REZALWAYSS.."












"HAPPY BIRTHDAY mySelf..
HAPPY BIRTHDAY mySoul..
19 Fantastic..
S19MA.. Semangat 1tekad 9motivasi Memintal Asa..
Motivasi yang tiada tara. Orang-orang yang tak bisa disebutkan satu persatu.. Sangat bermakna!
Mama-Papa..
Ilham-Fanny..
Thella...
SM*SH..
SMASHBLAST, Rezalways..
Sahabat.. Dan semuanya.. Terus berada disamping Reza, Reza butuh kalian..
Terima kasih untuk selama ini..."



END~





Just 1 sentence what I can say for you SIGMA.. No longer wish. Just that..
"Be a fantastic man more you can be.." #HBDRezaS19MA


BY : Arisa Kanagaki :)

Hidupku bukanlah Skrip Drama

' Hidupku Bukanlah Skrip Drama '
By : Arisa Kanagaki






------------------------------------------------------
Life is how you can move it so fast, not how you can mean it so fast
------------------------------------------------------


Mungkin orang memandangku orang yang memiliki segalanya didunia ini. Dia pikir aku orang yang sangat kaya. Hidup bergelimang harta dan hidup dengan mudah seperti sebuah kapas yang diterpa angin. Tapi.. Senyumku lebih hebat menguasai seluruh ekpresi jiwa dihidupku. Hanya lewat tawa dan canda mereka mengenalku. Tanpa tangis dan derai air mata. Semuanya terlihat mudah dimata semua orang yang mengenalku tapi sejujurnya.. ' Hidupku Bukanlah Skrip Drama ' Hidupku adalah kehidupan yang sudah digoreskan Tuhan untukku. Hidupku bukanlah drama yang harus mencapai klimaks saat ada sebuah konflik datang. Hidupku tak bisa berubah semudah naskah yang ditulis menjadi sebuah drama.

Kehidupan serba nol sudah aku rasakan semenjak aku menghirup oksigen. Menjadi diri sendiri dan mandiri sudah menjadi jiwa positifku dengan ajaran kedua orang tuaku. -Must be calm girl- Hidup itu harus WOLES (ini bahasa gaholnya). Untuk apa hidup berlama namun tak mengenal dunia. Aku diajari untuk ramah kepada semua orang, hidup serba nol dari nol juga.

Entah ini sebuah rasa kepahitan hidup atau apa. Yang pasti, aku merasa bersyukur saat aku menginjak umur menuju sebuah keaslian kehidupan. Dulu aku merasa menjadi orang yang paling jauh....nol...dibawah semuanya. Tapi sekarang aku baru sadar. Itu semua yang membuatku seperti ini sekarang. Seorang yang selalu hati-hati dalam memegang amanah.

Dunia menengah atas.. Jenjang akhir sebuah perjalanan perburuan ilmu. Jenjang yang tak pernah terbayangkan bahwa ini ternyata jenjang akhir titik perjuanganku. Terbiasa dengan hidup apa adanya. Jenjang atas ini aku mulai menjejaki celah-celah rupiah dengan segala upaya yang bisa aku raih. Dari home keeper sampai suplier. Ahaha.. Sangat lucu apabila memori ini kembali berputar didalam otak.

Ini yang aku pelajari didalam hidup.

Hidup itu bukan seberapa banyak uang yang kita punya. Apa daya uang bila tak ada ketelitian, kehati-hatian, kemandirian dan ketangkasan batin. Semuanya akan berakhir sia-sia dan tersisa nol bila hanya diikuti sealur aliran air.

Hidup yang aku pelajari adalah..
Dimana ada sebuah celah yang hanya bisa dirembes air dan kita mampu masuk kedalam celah tersebut. Sebuah hayal yang bisa diwujudkan bila dijalani dengan penuh kekuatan TEKAD.

' Hidupku Bukanlah Skrip Drama '
Kalau drama harus berjalan sesuai skrip/naskah yang ditulis penulis, tapi hidupku.... Apapun yang digoreskan Tuhan dengan penanya disana, saya akan mencoba menulis dengan senyuman dan semangat saya.

End--
This just the ending story... But.. Its first steps in my true life..